08/01/13

Tim Angklung dan Arumba SMA Pasundan 2 Bandung : Ingin lebih Masyarakatkan Angklung dan Arumba


Alunan lagu daerah yang tengah dibawakan sejumlah pelajar SMA ini, terasa sungguh merdu terdengar. Mereka membawakannya tidak hanya satu buah lagu tapi beberapa buah lagu dengan menggunakan alat musik Angklung dan Arumba, saat tampil dalam acara Dialog Nasional “Pramuka Pribadi Bangsaku” yang diselengarakan Pusat Penelitian dan Pengembangan Daerah (Puslitbangda) Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jawa Barat, di Grand Hotel Preanger Bandung, Jln. Asia Afrika Bandung, Rabu (14/11/2012). Para pemain angklung dan arumba tersebut, merupakan siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Pasundan 2 Bandung.” Kalau untuk tim angklung Kita sering mengikuti sejumlah event mulai dari tingkat kota Bandung hingga tingkat Nasional. Bahkan untuk tim kesenian arumba, kita sudah dapat mewakili Indonesia tampil hingga tingkat Asean,” ujar Hadi Lukito selaku Manager Sanggar Angklung dan Arumba SMA Pasundan 2 Bandung saat ditemui TP di sela-sela kegiatan.

Perkembangan tim angklung dan arumba SMA Pasundan 2 Bandung hingga saat ini, tidak lepas dari sejarah berdirinya pada 8 November 2008 lalu. Bagaimana awalnya merupakan keinginan dari almarhum Ayi Muchlis Supriyadi selaku Kepala Sekolah saat itu yang melihat adanya prospek positif dari kegiatan kesenian angklung dan arumba di masa depan terutama bagi kemajuan SMA Pasundan 2 Bandung.” terus tapi setelah kita sering tampil di depan umum dan banyaknya permintaan dari masyarakat, akhirnya kita membentuk sanggar tim angklung dan arumba SMA Pasundan 2 Bandung dan sudah disyahkan oleh Dinas Pariwisata Kota Bandung,” tutur Hadi yang juga sebagai guru Seni dan Budaya SMA Pasundan 2 Bandung.
Para peminat yang mengikuti ekstrakulikuler angklung dan arumba di lingkungan SMA Pasundan 2 Bandung dari tiap angkatan angkanya terus bertambah. Bahkan mereka tidak hanya mempelajari cara memainkan alat musik angklung dan arumba saja, tapi dituntut bisa membuat alat musiknya.” Para siswa Pasundan 2 Bandung, nantinya tidak hanya pandai memainkan alat musik angklung dan arumba, tapi diharapkan terampil membuat alat musiknya sendiri,” lanjut Hadi yang menyatakan dengan mempelajari angklung dan arumba, intinya kita sudah melestarikan sebagian aset budaya bangsa Indonesia jangan sampai punah, sekaligus ingin lebih memasyarakatkan kesenian ini kepada masyarakat luas. (TP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar